Oleh : Ninik Zakiyah '12 ( Mbangir )
Jeda senja
menuju malam kali ini meletupkan ajaibnya melupa
Masih memeluk
hangatnya sisa sore dengan sedikit resah
diantara
ilalang menusuk purnama, hingga senja menepi
Sayup-sayup
pilu binar mata malam
Kepada sapa
mendung isyarat gerimis yang masih terlalu mahal
Mungkinkah
bising tawa, lentik langkah jemari, seperti malam-malam kemarin kembali
membangunkan mata-mata lelah
Sesampainya
malam memilih melipat seadanya saja paragraf yang pernah mereka urai dalam
sebungkus folder imajinasi
Sebab, lantas
terpikir sapa mendung hanya sekedar oase
Namun ternyata
gerimis kembali merintik isyarat hujan
0 komentar:
Posting Komentar